GEMBALA YANG BAIK


Kata yang dipakai untuk "gembala" adalah seseorang yang bertanggung jawab atas kawanan domba yang dipercayakan kepadanya. Seorang gembala bertanggung jawab untuk merawat, menjaga dan membuat kawanan domba yang dipercayakan kepadanya dapat berkembang biak. Domba pada zaman dulu dipelihara dan dimanfaatkan rambut, daging dan susunya. Banyaknya domba yang dimiliki oleh seseorang menjadi salah satu ukuran kekayaan. Itulah sebabnya pada zaman dulu, orang-orang kaya memiliki banyak domba yang dipercayakan kepada gembala. Alkitab banyak bercerita tentang peran gembala ini. Ada "gembala upahan" ada pula "gembala yang baik". Gembala Upahan hanya bekerja karena nilai upah yang didapatnya. Jika sesuatu yang buruk terjadi, misalnya ada singa yang datang menerkam dombanya, ia akan sebisa mungkin melarikan diri.

Tentang gembala yang baik, Yesus beberapa kali berujar tentang diriNya sebagai Gembala yang baik. Gembala yang baik dalam tuturan Yesus memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11). Hal yang umum dihadapai oleh gembala di padang penggembalaan saat itu adalah menghadapi serangan baik binatang buas semaacam singa, serigala bahkan beruang yang ingin memangsa domba maupun para pencuri dan perampok yang akan mengambil kawanan dombanya. Gembala yang baik akan mempertaruhkan nyawany untuk memastikan kawanan dombanya aman terlindung. Bukan perkara mudah untuk bisa memberikan nyawa kita untuk orang lain. Untuk orang yang baik, mungkin ada seseorang yang bersedia mati. Tapi demi menyelamatkan orang-orang yang telah berdosa dihadapan Allah, Yesus rela mati. Yesus sudah membuktikan kepada kita, IA menyerahkan nyawanya sebagai penebusan dosa kita di kayu salib. Konsep kematian Yesus menebus orang berdosa berasal dari konsep kurban dalam Perjanjian Lama; orang berdosa dapat kembali berkenan dihadapan Tuhan setelah melakukan ritual kurban dimana ada Merpati, Domba atau Lembu tak bercacat yang disembelih demi menebus kesalahan manusia dihadapan Allah. Yesus yang tidak bercacat itu, memberikan dirinya sebagai kurban penebusan bagi orang berdosa yang percaya kepadaNya. Mereka yang percaya kepada Yesus dan pengorbananNya di kayu salib, menerima hidup yang kekal.

2. Gembala yang baik mengenal domba-dombanya (Yohanes 10:14). Dalam sebuah kisah perumpamaan domba yang hilang; dari sekian banyak domba yang digembalakan, seorang gembala yang baik tahu jika ada dombanya yang hilang. Dan gembala yang baik akan mencarinya sampai didapatnya kembali domba yang hilang itu. Gembala yang baik tahu, kondisi yang dialami domba-dombanya. Gembala yang baik selalu membawa kawanan dombanya pada rumput yang hijau dan air yang tenang, suatu tempat dimana kawanan dombanya dipastikan mendapatkan asupan makan minum yang cukup. Ketika kawanan domba mendapatkan asupan makan minum yang baik serta kondisi yang aman, maka kawanan domba itu akan dapat berkembang biak dengan baik pula.

3. Gembala yang baik dikenal oleh domba-dombanya. Domba adalah binatang yang memiliki sifat lemah lembut dan jinak. Domba akan merespon sikap para gembalanya, kemanapun sang gembala membawa kawanan domba, mereka akan mengikuti dan respon domab atas cara para gembala memperlakukanmereka akan terlihat pada bentuk fisik domba-domba itu. Gembala yang baik akan membuat kawanan domba yang digembalakannya menjadi domba yang sehat, gemuk dan produktif.

Jadilah gembala yang baik bagi kawanan domba yang dipercayakn Allah kepada anda agar saat Allah memanggil pulang.. anda didapati sebagai gembala yang baik. Sebagai Hamba Allah yang setia mengerjakan tugas dan tanggung jawab merawat domba-domba Allah.


Ps. Gabriel Hartanto
www.OnlineChurchMinistry.net

Post a Comment

Previous Post Next Post